Makassar (ANTARA News) - Bank Perkreditan Rakyat Makassar didorong untuk mengelola dana yang dimiliki Perusahaan Daerah karena masih minimnya dana pihak ketiga yang mampu dikelola perusahaan tersebut.
"Saya usulkan supaya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) manfaatkan Perusahaan Daerah (Perusda) untuk mengelola dana dana mereka. Jangan cuma diam," kata Anggota DPRD Makassar Khairuddin Aziz, Selasa.
Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan, BPR Makassar belum mampu berjalan layaknya bank perkreditan yang lain. Terbukti dana pihak ketiga yang mampu dikelola BPR Makassar hanya sekitar Rp9 miliar per tahun, sementara loan deposit ratio (LDR) hanya sekitar Rp4,5 miliar per tahun. Akibatnya keuntungan yang mampu diraih BPR Makassar hanya sekitar Rp100 juta per tahun.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja bisnis bank pemerintah itu, legislatif mendorong BPR Makassar agar mengelola seluruh dana perusahaan daerah seperti dana operasional dan gaji karyawan.
Dengan Keterlibatan lima perusda yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, dana yang dapat dikelola BPR Makassar akan bertambah sekitar Rp12 miliar per tahun dari posisi saat ini sebesar Rp9 miliar per tahun.
"Saya harapkan seluruh perusda mau, karena sudah ada dua perusda yang menjadi contoh, yakni Perusda Rumah potong hewan (RPH) dan Perusda Parkir," katanya.
BPR Makassar juga didorong intens berpromosi, setelah dipandang tidak efektif mempromosikan produknya ke masyarakat. Masyarakat cenderung memilih produk yang umum dipilih publik atau konsumen perbankan. Padahal PBR Makassar memiliki produk yang tidak kalah bersaing dengan BPR lain yang ada di Sulsel.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Makassar Sri Rahmi menyarankan agar BPR Makassar dapat membidik nasabah dari kalangan PNS sebelum mengambil nasabah umum. Dengan harapan PNS dapat mensosialisasikan produk perbankan BPR ke masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya promosi. (T.KR-AAT/Z002)
Source : http://makassar.antaranews.com/berita/23002/bpr-makassar-didorong-kelola-dana-perusda
Selasa, 20 November 2012
Dewan minta Ilham lantik DIRUT BPR
MAKASSAR, CAKRAWALA – Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar meminta Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin agar segera melantik pejabat defenitif Direktur Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagaimana aturan yang ditentukan oleh Bank Indonesia (BI).
Ketua Komisi B DPRD Makassar, Irwan, saat dihubungi Minggu, 12 Agustus, menjelaskan, hasil kesimpulan rapat dengar pendapat dengan BPR Makassar akhir pekan lalu, meminta Wali Kota Makassar melantik pejabat defenitif BPR.
Tujuannya, tidak lain untuk upaya menyehatkan PD BPR dari kredit macet sebanyak Rp5 miliar. Meski demikian, secara bertahap dana kredit macet itu sudah mulai kembali, sesuai penjelasan pelaksana tugas sementar BPR.
“Selanjutnya adalah mengoptimalkan kembali BPR dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan yang dananya datang dari uang rakyat di Makassar,” terang Irwan.
Selain itu, Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makassar ini juga meminta agar realisasi pendapatan Dinas Pertamanan dan Kebersihan yang gagal mencapai 100 persen di 2011 lalu, menjadi pelajaran agar realisasinya dioptimalkan sebaik mungkin jadi pendapatan asli daerah (PAD).
Oleh sebab itu, dewan meminta Dinas Pertamanan dan Kebersihan Makassar melakukan kerja sama dan sinergi dengan pihak lain agar terjadi perubahan seperti yang diharapkan.
“Sebab faktanya dengan adanya kehadiran pihak lain justru sangat membantu masyarakat akibat belum maksimalnya jangkauan pelayanan persampahan pemkot,” jelasnya. (ran/ism)
Source : http://cakrawalaberita.com/metro-makassar/dewan-minta-ilham-lantik-dirut-bpr
BPR KMUP sasar pedagang pasar
MAKASSAR,UPEKS–Berbagai cara yang dilakukan pelaku perbankan mencari nasabah. Ada yang menyasar perusahaan besar, ada juga kalangan termarjinal. Seperti yang dilakukan PD BPR KMUP. BPR yang dibawa naungan Pemerintah Kota (Pemko) Makassar ini lebih menyasar pedagang pasar. Pjs Direktur Utama PD BPR KMUP, Arifuddin AM SE mengatakan, persaingan sesama lembaga keuangan yang semakin ketat menjadi alasan utama sehingga BPR KMUP mencari pasar potensial.
Yakni pedagang pasar tradisional yang sehari-harinya berjualan di pasar. Menurutnya, pedagang pasar selama ini kurang dilirik bank konvensional menjadi lahan baru bagi BPR.”Salah satu pangsa pasar yang sangat prospektif yakni pedagang pasar tradisional. Makanya, ke depan, kami akan menyasar sektor itu,” tandasnya kepada Upeks, belum lama ini. Dia berpendapat, pedagang pasar membutuhkan kucuran kredit untuk mengembangkan usahanya.
Sekarang ini, BPR KMP menggarap pedagang pasar semakin prospektif. Hal itu terkait dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang bisa menyetujui agunan los bisa dijadikan jaminan. Makanya, sebelum menyetuji permohonan kredit terlebih dahulu meminta agunan berupa los. Inilah yang membuat BPR legah dalam mengembangkan usahanya. “Nasabah akan kami berikan kredit antara Rp1 juta hingga Rp25 juta dengan suku bunga relatif terjangkau,” ujarnya.(mg03/rus)
source : http://www.ujungpandangekspres.co/bisnis/bpr-kmup-sasar-pedagang-pasar
BPR Indotama UKM siap salurkan kredit 10 M
MAKASSAR—PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Indotama UKM Sulawesi menargetkan, penyaluran kredit Rp10 miliar sampai dengan akhir tahun ini.
Direktur Utama PT BPR Indotama UKM Sulawesi AM Wahyudi Aman mengatakan, penyaluran kredit tersebut terhitung mulai akhir Agustus hingga akhir Desember nanti, seiring beroperasinya BPR tersebut secara resmi.
“Untuk kredit, baru akan kami salurkan mulai akhir Agustus nanti setelah diresmikan. Tetapi untuk dana pihak ketiga (DPK), mulai kami himpun dari sekarang karena sudah dilakukan soft launching,” jelas Wahyudi di sela-sela soft launching BPR Indotama UKM Sulawesi, Kamis (26/7).
Dia berharap, hingga akhir 2012 bisa meraup DPK Rp10 miliar, yang Rp5 miliar diantaranya adalah deposito. “Kami berharap, DPK yang akan dihimpun nanti, itulah yang akan kami salurkan dalam bentuk kredit, dengan bunga 2% per bulan,” ujarnya.
Dia optimistis target tersebut akan tercapai, mengingat pangsa pasar BPR ini yang sudah cukup jelas, yaitu para anggota kamar dagang dan industri (Kadin), khususnya Kadin Makassar. Karena lembaga perbankan ini, memang milik seluruh anggota Kadin Makassar.
Ketua Kadin Makassar Amrullah Abbas menuturkan, saat ini ada 2.000 anggota Kadin Makassar yang menjadi target market lembaga perbankan tersebut. Meski dia juga tidak bisa memaksa, semua anggotanya harus menyimpan uangnya di BPR yang didirikan secara bersama-sama tersebut.
“Tetapi paling tidak, kami telah memiliki 1.470 usaha kecil menengah (UKM) binaan, yang tersebar di seluruh kecamatan di Makassar. Tentunya itu akan menjadi target utama penyaluran kredit BPR ini, sesuai namanya yaitu BPR Indotama UKM Sulawesi,” paparnya.
Dia menambahkan, 1.470 UKM binaan tersebut memiliki bidang usaha a.l, tenun sutera, becak motor (bentor), souvenir khas daerah, makanan, minuman, dan lain-lain.
Ketua Bank Perkreditan Rakyat Indonesia Sulsel Aries Patau mengungkapkan, BPR milik para anggota Kadin Makassar ini adalah BPR ke 13 di Makassar.
Saat ini katanya, market share BPR di Sulsel terhadap seluruh perbankan yang ada di wilayah ini mencapai 30%. ”Diharapkan dengan beroperasinya BPR Indotama UKM Sulawesi, bisa meningkatkan 10% market share tersebut sehingga menjadi 40%,” tegasnya. (K46)
source : http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/07/perbankan-bpr-indotama-ukm-sulawesi-siap-salurkan-kredit-rp10-miliar/
KANTOR KAS URIP SUMOHARJO BPR HASAMITRA
MAKASSAR—Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Hasa Mitra menargetkan dapat menghimpun DPK Rp5,07 miliar dengan 200 nasabah baru, melalui pembukaan kantor kas Urip Sumoharjo Makassar, yang sudah dioperasikan sejak Agustus 2012.
Kepala Kantor Kas Urip Sumoharjo BPR Hasa Mitra Ramlah mengatakan, dengan pembukaan kantor kas baru ini, diharapkan pihaknya berkontribusi 15% hingga 20% terhadap total DPK yang harus dihimpun hingga akhir Desember tahun ini, yang ditargetkan mencapai Rp98 miliar.
”Kantor kas ini akan lebih melayani penghimpunan DPK daripada penyaluran kredit. Tetapi jika ada nasabah yang melakukan permohonan kredit, akan tetap kami layani tetapi melalui kantor pusat di Jl Wahidin Sudirohusodo, Makassar,” ujar Ramlah, Kamis (20/9).
Meski tidak fokus ke penyaluran kredit, tetapi pihaknya juga menargetkan kredit yang harus tersalurkan sebesar Rp450 juta per hari. Hingga kini lanjutnya, selain kantor pusat, pihaknya juga sudah memiliki satu kantor cabang di Gowa, Sulsel, dan dua kantor kas yaitu di Daya dan Urip Sumoharjo, Makassar. Semua jaringan yang sudah terbangun itu, untuk memperluas pelayanan kepada masyarakat, serta menghimpun DPK sebanyak-banyaknya. (K46)
source : http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/09/bpr-hasa-mitra-target-dpk-rp507-miliar-dari-kantor-kas-baru/
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya

- budihastomo
- kami melayani pengurusan pendirian BPR baru, ataupun akuisisi BPR dengan jangka waktu 1 tahun sesuai motto kami, dalam jangka waktu itu tidak selesai kami tidak menerima bayaran apapun Jika berminat hubungi kami di No. HP. 082398147000